Walau Wall Street Alami Koreksi, Bursa Saham Asia Tetap Menguat
Setelah indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 membukukan koreksi hari ketiga di wall street, bursa saham Asia Pasifik tetap naik pada Rabu hari ini.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,11 persen dan indeks Topix sedikit lebih tinggi. Indeks S&P/ASX 200 di Australia bertambah 0,26 persen sementara di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,5 persen dan Kosdaq yang naik 0,83 persen.
Selain itu, Indeks Dow Jones jatuh 154,02 poin, atau 0,4 7 persen, menjadi 32.909,59 di Amerika Serikat kemarin. Indeks S&P 500 turun 0,22 persen menjadi 4.128,73, dan indeks Nasdaq Composite sedikit lebih rendah di 12,381,30.
ANZ Research dalam catatannya menyebutkan "Pasar ekuitas melemah semalam pada perdagangan yang relatif ringan karena data manufaktur dan perumahan yang buruk membebani sentimen risiko."
Neel Kashkari sebagai Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis menunjuk ke arah guncangan sisi penawaran yang mendorong setengah hingga dua pertiga dari inflasi tinggi negara itu. ia juga mengatakan "Semakin banyak bantuan yang kami dapatkan dari sisi penawaran, semakin sedikit juga yang harus di lakukan The Fed, dan semakin baik kami dapat menghindari hard landing".
Terdapat beberapa bukti rantai pasokan yang mulai normal. Morgan Stanley mengatakan akan ada pertumbuhan besar yang terjadi pada rantai pasokan teknologi. Fitur teknologi pintar dari baterai EV hingga chip dan teknologi self-driving. Kemudian, bank investasi menamai pilihan saham teratasnya yang akan mendapat manfaat dari tren ini.