Ikutan Wall Street, Bursa Saham Asia Pasifik Juga Melemah
Pada Selasa pagi hari ini, Bursa saham Asia pasifik diperdagangkan lebih rendah dari biasanya. Hal ini terjadi dikarenakan indeks utama di Wall Street mengalami koreksi buruk sejak Juni di tengah ramainya kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Sama halnya dengan Indeks Topix Jepang yang diperdagangkan 0,82 persen lebih rendah, Nikkei 225 turun 1 persen, sementara indeks Kospi Korea Selatan turun 0,4 persen. S&P/ASX 200 turun 0,46 persen.
Penurunan tajam yang terjadi pada Wall Street semalam, membuat para investor mengamati pasar. Dikarenakan Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin di hari terburuk sejak Juni, sebab reli musim panas gagal dan kekhawatiran neiknya suku bunga agresif kembali ke Wall Street. S&P 500 juga turun 2 persen.
Tapas Strickland dari National Australia Bank mengatakan, ada pukulan besar untuk selera risiko dalam apa yang merupakan malam tanpa data tingkat atas. Sebaliknya pasar khawatir menjelang pidato Jackson Hole dari Ketua Fed AS Powell.
Diisyaratkan oleh Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) pada kontraksi pertama dalam output sektor swasta sejak Januari, sementara Singapura akan merilis data inflasi intinya sore nanti.
Saham FANNG, reli kuat pada paruh kedua tahun ini, namun investor teknologi Gene Munster melihat akan ada kenaikan yang lebih jauh ke depan jika percaya satu saham. Kepada CNBC, ia mengatakan alasan kenapa iya suka pada saham tersebut untuk dua hingga lima tahun ke depan.